Selasa, 14 Agustus 2012

Manfaat Membaca Al-Qur'an



 Memperbanyak membaca Al Quran sangat dianjurkan bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Dengan memperbanyak membaca Al Quran maka kita akan memperoleh keutamaan dan pahalanya. Sebab, Al Quran adalah sebaik-baiknya kitab, yang diturunkan kepada rasul yang mulia untuk umat terbaik.

Bagi setiap muslim, Al Quran diturunkan untuk dibaca, direnungkan, dan dipahami maknanya, dipatuhi perintah dan larangannya, kemudian diamalkan isinya. Dengan demikian, ia akan menjadi hujjah baginya di hadapan Rabbnya, Sang Pemberi Syafaat baginya pada hari kiamat.

Allah SWT telah menjamin bagi siapa saja yang membaca Al Quran dan mengamalkan isi kandungannya, maka ia tidak akan tersesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat. Allah berfirman dalam surah Thoha, "...maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan tersesat dan tidak akan celaka." (QS 20:123)

Oleh sebab itu, janganlah kiranya seorang Muslim memalingkan diri dari membaca kitab Allah. Sebaliknya, seorang Muslim hendaknya selalu merenungkan, dan mengamalkan isi kandungan Al Quran. Sebab Allah telah mengancam orang-orang yang memalingkan diri dari Al Quran, sebagaimana firman-Nya, "Barang siapa berpaling darinya (Al Quran), maka sesungguhnya dia akan memikul beban yang berat (dosa) pada hari kiamat." (QS 20: 100).

Rasulullah SAW juga telah menjelaskan kepada kita tentang keutamaan Al Quran dan orang-orang yang membaca, menghafal, mentadaburi, dan mengamalkannya.

 Di antara keutamaan tersebut adalah:

1. Akan memberikan syafaat pada hari kiamat.
 Rasulullah bersabda,"Bacalah Al Quran, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat  bagi pembacanya." (HR Muslim dan Abu Umamah)

2. Ia akan menjadi pembela kita pada hari kiamat.
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam'an bahwa Rasulullah bersabda, "Didatangkan pada hari kiamat Al Quran dan para pembacanya, yang mereka dulu itu mengamalkannya di dunia, dengan didahului oleh Surah Al-Baqarah dan Ali'Imran itulah yang membela pembaca tersebut." (HR Muslim)

3.Sebaik-baiknya amalan adalah mempelajari dan mengamalkan kandungan Al Quran.
Diriwayatkan dari Usman bin Affan bahwasannya Rasulullah bersabda,"Sebaki-baiknya kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya.'' (HR Al-Bukhari).

 4.Membaca, mempelajari, dan mengamalkan isi Al Quran, bernilai sepuluh kebaikan.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwasannya Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf ; tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. (H.R.At Tirmizi, ia berkata, "Hadis hasan sahih").

Dan yang perlu kita ketahui, bahwa membaca Al Quran yang berguna bagi pembacanya, yaitu membaca dengan merenungkan dan memahami makna,  perintah-perintah, dan larangan-larangan-Nya.

Artinya, ia adalah sebuah pedoman, dimana jika kita menjumpai ayat yang memerintahkan sesuatu, maka kita mematuhi dan menjalankannya. Dan jika kita menjumpai ayat yang mekarang sesuatu, maka kita pun meninggalkan dan menjauhinya. Jika kita menjumpai ayat tentang rahmat, maka kita memohon dan mengharap kepada Allah atas rahmat-Nya. Jika kita menjumpai azab, maka kita berlindung kepada Allah dan takut akan siksa-Nya.


Kamis, 09 Agustus 2012

Malam Lailatul Qadar, Malam Seribu bulan



Dua puluh hari sudah kita melewati puasa ramadhan tahun ini. Hari - hari yang sudah terlewat itu menyisakan beragam rasa, mungkin sebagian dari kita ada yang menyesal sebab belum memaksimalkannya, atau bahkan ada yang biasa-biasa saja.

Dua puluh malam yang telah berlalu tersebut tidak mungkin bisa terulang, namun masih bisa dimaksimalkan pada sisa malam berikutnya.

Memasuki malam ke dua puluh satu, pertarungan dunia dan akhirat pun semakin gencar dimulai. Pertarungan yang menuai berkah dimulai dari pusat perbelanjaan yang dipenuhi sesak oleh pengunjung yang mencari beberapa pasang pakaian untuk hari raya, stasiun, bandara dan terminal yang mulai ramai melayani tradisi mudik penduduk pribumi, serta masjid, yang dipenuhi oleh orang-orang yang haus akan ampunan Allah, memburu ridha-Nya, serta mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar.

Malam seribu bulan atau yang kita sebut dengan malam Lailatul Qadar, difirmankan khusus oleh Allah dalam QS. Al-Qadar.

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadar: 1-5).

Allah menguraikan malam Lailatul Qadar serta mengabadikannya dalam Quran sebagai bukti bahwa Allah begitu mengistimewakan malam tersebut. Malam kemuliaan-Nya itu dirahasiakan oleh Allah untuk segenap hamba-Nya.

Dirahasiakan, sebab Allah ingin melihat sejauh mana usaha hamba-hamba-Nya untuk bersedia memaksimalkan sisa ramadhan dengan pendekatan diri yang dapat kita usahakan salahsatunya melalui iktikaf.

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila tiba sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW menghidupkan ibadah malam. Nabi membangunkan istri-istrinya. Nabi amat bersungguh-sungguh dan bersemangat sekali dalam menghidupkan malam tersebut,” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits lain, dirawiyatkan dari Ibnu Umar RA, beliau berkata, “Biasanya Rasulullah SAW beriktikaf pada sepuluh terakhir di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari dan Muslim)

Bahkan, Rasulullah SAW mengistimewakan sepuluh terakhir di bulan Ramadhan tidak seperti bulan-bulan biasanya. Hal tersebut tertera dalam hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA, katanya, “Rasulullah SAW bermujahadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan tidak seperti bulan-bulan lain,” (HR Bukhari dan Muslim).

Jika Allah telah menjadikan bulan Rajab sebagai syahrullah (bulan-Nya), bulan Sya’ban sebagai syahrurrasul (Nabi Muhammad), maka Ramadhan Allah hadiahkan sebagai bulan dilipatgandakannya amal kebaikan dan penuh ampunan ini khusus untuk umat Rasulullah SAW. Rasul pun lebih giat dan menghidupkan ibadah malam di sisa sepuluh terakhir ramadhan.

Semoga Allah memberikan kekuatan agar kita memenangkan pertarungan dengan menghidupkan ibadah di sisa-sisa ramadhan dan memberikan hidayah dan maghfirah-Nya, dan kita bisa mendapatkan malam lailatul Qadar.Amin

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More