Kompas.com - Hari ini masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu sebagai peringatan terhadap peran mulia seorang perempuan bagi keluarganya. Di balik multi perannya sebagai pelindung, perawat, dan penjaga kesehatan keluarga, seorang ibu seringkali melupakan kesehatannya. Perubahan biologi yang dialami perempuan juga membuatnya rentan terhadap berbagai penyakit.
Secara umum terdapat beberapa penyakit yang sering diderita kaum perempuan.
1. Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak menyerang perempuan. Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). Angka kejadian kanker payudara saat ini diperkirakan 39 per 100.000 penduduk pada tahun 2008.
Gejala awal kanker payudara antara lain adanya benjolan yang tidak terasa sakit, lekukan di kulit payudara, puting tertarik ke dalam, pembengkakan pada lengan atas, dan keluarnya cairan putih atau seperti darah dari puting.
"Para wanita harus selalu ingat bahwa mereka berisiko untuk mengalami benjolan di payudaranya, wanita mempunyai resiko 100 kali mempunyai kanker payudara dibandingkan pria," kata dr.Ari Fahrial Syam, Sp.PD dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Diagnosis kanker payudara dilakukan lewat pemeriksaan klinis, mamografi dan ultrasonografi payudara, serta biopsi jika ada benjolan di payudara. Dengan berbagai keterbatasan tersebut, peran dan kesadaran perempuan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) juga perlu dibangun. Sadari dilakukan sendiri oleh perempuan dengan meraba payudara untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kelainan.
Dengan Sadari teratur, kanker masih dapat ditemukan dalam diameter 1,2 sentimeter. Sementara dengan Sadari yang tidak teratur, kanker dapat ditemukan dengan diameter 2,5 sentimeter.
2. Systemic Lupus Eritematosus (SLE)
Penyakit ini dialami 9 kali lebih banyak pada wanita dibandingkan pria. Penyakit SLE merupakan penyakit auto imun dimana antibodi yang seharusnya melindungi tubuh dari benda asing, seperti kuman, justru menyerang organ tubuh sendiri. Sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti kelainan ini.
Ketika antibodi menyerang tubuh dan tidak tertangani dengan baik, akan menyebabkan komplikasi. Komplikasi inilah yang bisa menyebabkan kematian karena bisa terjadi di organ vital, seperti jantung, ginjal, otak, dan paru-paru.
Salah satu ciri penyandang lupus adalah mudah lelah dan kadang- kadang mengalami kelelahan berat. Dalam kondisi kelelahan berat inilah penyandang lupus sering kali hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Kalau dipaksakan bekerja, gangguan lupus akan mengalami komplikasi.
"Pasien yang mengalami SLE karena gangguan pada pembekuan darahnya juga bisa mengalami keguguran berulang. Bagi pasien yang sudah diketahui menderita SLE maka dianjurkan untuk minum obat teratur dan agar selalu kontrol teratur agar komplikasi akibat penyakit SLE tidak terjadi," kata dr.Ari.
3. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Laporan kejadian IBS pada wanita rata-rata 2-3 kali lebih banyak dibandingkan pria. Pasien dengan IBS biasanya datang dengan keluhan nyeri perut yang hilang timbul, disertai dengan kembung bisa disertai dengan diare atau malah susah buang air besar. Nyeri perut ini biasanya berkurang setelah buang air besar.
"Pasien dengan IBS bisa datang dengan Mencret atau susah BAB. Melalui pemeriksaan lebih lanjut tidak ditemukan kelainan pada pasien ini atau tidak ditemukan kelainan organik," paparnya.
Mesti tidak membahayakan jiwa, tetapi menurut dr.Ari penyakit ini akan mengurangi kualitas hidup seseorang. "Karena keluhannya bisa timbul setiap saat yang dicetuskan oleh makanan atau faktor stres," katanya.
Penanganan pasien ini biasanya dengan menghindari makanan tertentu seperti makanan yang berlemak, makanan terlalu merangsang seperti makanan yang pedas, kopi, dan minuman yang bersoda. Obat-obatan yang diberikan biasanya sesuai dengan keluhan. Menurut dr.Ari probiotik juga bisa membantu, terutama untuk IBS dengan keluhan susah buang air besar.
0 komentar:
Posting Komentar