Banda Aceh: Rasa dan aroma khas kopi Aceh tentu tak asing lagi bagi penikmat kopi di Tanah Air. Jangan heran jika Anda datang ke Aceh dan melihat banyak warung kopi yang dipadati pengunjung. Pria, wanita, tua, muda, semua tumpah ruah di warung kopi.
Nikmatnya rasa dan aroma kopi ternyata tak lepas dari hasil racikan perajin bubuk kopi. Biasanya para pedagang menjaga pelanggan dan keaslian citarasa kopi dengan mengandalkan racikan.
Cuk Biet, perajin kopi asal Desa Lamgapang, Kecamatan Barona Jaya, Aceh Besar, masih setia dengan cara tradisional. Berbekal jeungki atau jengki, alat pemecah biji kopi dari kayu, Cuk Biet meracik kopi bubuk.
Biji-biji kopi itu digoreng dan diberi ramuan khas, berupa campuran mentega, telur ayam, serbuk vanili, dan sedikit gula. Selanjutnya kopi ditumbuk dengan peralatan yang sangat sederhana.
Cuk Biet menjaga benar citarasa kopi bubuk buatannya. Meski tak membatasi produksi, dalam sebulan dia bisa mendistribusikan sekitar satu ton kopi bubuk ke para pelanggan. Tak hanya di sekitar Aceh, namun juga untuk pelanggan di Pulau Jawa. Tak heran bila banyak remaja menjadi pengusaha kopi. Dari membuka warung kopi hingga berdagang bubuk kopi ke luar Aceh.
Sumber: Liputan6.com,
0 komentar:
Posting Komentar